Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Sabtu, 15 November 2008

Mengkutak-katik Google Translate

Oleh: Mula Harahap

Sebagai orang yang pernah menerjemahkan beberapa buku maka saya
merasa bahwa pekerjaan menerjemahkan itu bukanlah pekerjaan yang
mudah.

Disamping harus mengganti arti kata-kata dari bahasa yang satu ke
bahasa yang lain, kita juga masih harus memahami maksud kalimat atau
alinea dari satu bahasa, dan menuliskannya kembali dalam kalimat atau
alinea dari bahasa yang lainnya sehingga pembaca bisa menangkap
pikiran dan perasaan yang disampaikan oleh si penulis. Dan lebih jauh
lagi, kita juga harus bisa menyampaikan kepada pembaca "style" atau
gaya bertutur si penulis.

Menurut hemat saya pekerjaan menerjemahkan menuntut kemampuan logika
dan rasa bahasa. Karena itu, walaupun dewasa ini sebenarnya sudah
tersedia sejumlah program komputer untuk penerjemahan, tapi saya
tidak tertarik untuk mencobanyaâ€"apalagi membelinya, Kata saya dalam
hati, "Mesin tidak memiliki otak dan hati. Bagaimana mungkin dia bisa
melakukan pekerjaan menerjemahkan secara baik?"

Saya baru mencoba program penerjemahan beberapa hari yang lalu, yaitu
ketika Google menyediakannya secara cuma-cuma di internet.

Mula-mula saya memasukkan sebuah alinea dari tulisan saya ke "mesin"
Google: "Suatu kali ketika sedang berkunjung ke Medan dan menumpang
becak dayung saya melintas di dekat patung polisi seperti yang saya
gambarkan di atas. Untuk mencairkan kebekuan suasana antara diri saya
dan tukang becak yang berwajah keras itu saya nyeletuk, 'Heh, bagus
juga patung polisi ini....'"

Di layar komputer saya muncul daftar bahasa yang bisa saya pilih.
Saya meng-klik bahasa Inggeris. Dalam hitungan sepersekian detik
Google Translate menyajikan hasilnya:

"A time when a visit to Medan and I paddle rickshaw ride through in
the near future as the statue of the police in my description above.
To withdraw necrosis atmosphere between myself and becak drivers of a
certain kind of face that I nyeletuk hard, 'Hi, also good police this
statue....'"

Saya tersenyum-senyum membaca bahasa Inggeris yang disajikan oleh
Google Translate ini. Tapi mengingat bahwa yang mengerjakan
terjemahan ini adalah mesinâ€"dan itu dilakukannya dengan secepat
kilatâ€"saya cukup kagum juga.
Saya pikir-pikir Google Translate iniâ€"terutama yang dari bahasa
Indonesia ke bahasa Inggerisâ€"akan ada gunanya bagi saya.

Ketika saya harus menuliskan sesuatu dalam bahasa Inggeris (bukan
bahasa sehari-hari saya) maka saya sering tergagap-gagap untuk
mencari suatu kata atau idiom yang tepat. Saya pikir Google akan
sangat membantu saya untuk memberikan kemungkinan kata, idiom, bahkan
pengalimatan menurut versinya. Tentu saja versi Google itu sangat
jauh dari benar dan pas. Tapi dengan telah tersedianya sebuah
kemungkinan pilihan, maka saya tak perlu lagi berpikir lama-lama
sambil berkata, "Apa, ya...?" Apa, ya....? Plus menggaruk-garuk
kepala.. Biasanya bila telah ada sebuah kemungkinan pilihan, barulah
saya terinspirasi untuk mencari kemungkinan pilihan lain yang lebih
baik.

Kemudian saya mencoba melihat bagaimana Google menerjemahkan sebuah
alinea berbahasa Inggeris ke bahasa Indonesia. Saya mengambil sebuah
berita dari CNN dan meng-klik tombol bahasa Indonesia-nya.

Aline dari CNN itu berbunyi demikian: "President-elect Barack Obama
met with his former rival Sen. Hillary Clinton to see if she would be
interested in a role in his administration, two sources told CNN
Friday."

Versi bahasa Indonesia-nya menurut Google demikian: "Presiden
terpilih Barack Obama bertemu dengan mantan saingan Sen. Hillary
Clinton untuk melihat apakah ia akan tertarik dalam peranan dalam
administrasi, dua sumber kepada AFP Jumat."

Terjemahan Google lumayan baik. Tapi yang membuat saya tak mengerti
ialah mengapa ia harus menerjemahkan CNN dengan AFP?

Masih banyak versi kalimat atau alinea yang saya masukkan ke Google
dari bahasa Indonesia atau Inggeris, dan melihat hasilnya dalam
bahasa yang sebaliknya.

Saya tak habis pikir bagaimana orang-orang di markas besar Google di
California sana bisa menyusun program komputasiâ€"yang disamping
harus memperhitungkan arti kataâ€"juga harus memperhitungkan arti
ungkapan atau idiom dan tata bahasa?

Memang, seperti yang saya katakan sebelumnya, hasil terjemahan Google
masih jauh dari sempurna. Tapi kalau kita harus berkomunikasi di
sebuah negeri yang bahasanya samasekali tidak kita kuasai (misalnya
Latvia atau Lithuania) maka "bahasa tarzan" yang diberikan Google
sudah sangat membantu kita untuk bisa selamat di negeri orang.

Akhirnya iseng-iseng saya mencoba memasukkan kata-kata yang tabu
untuk diucapkan secara terbuka dan ingin tahu sejauh mana Google
menguasainya.
Mula-mula saya masukkan kata "ng@%#&#" yang dalam bahasa Inggeris
dikenal sebagai "four letters word".

Google balik membalas dengan kata yang sama yaitu "ng@%#&#".

Kata ini sebenarnya punya padanan bahasa Inggeris yang semua orang
Indonesia juga tahu. Dan besar kemungkinan kata ini juga adalah salah
satu kata yang paling sering dimasukkan orang Indonesia ke "search
engine" Google dalam upaya mencari situs-situs yang "menarik". (Saya
mendengar bahwa salah satu dari banyak faktor yang diperhitungkan
Google untuk mendefinisikan program terjemahannya ialah dengan
mengacu pada kata-kata atau ungkapan yang masuk ke search engine-
nya). Tapi mengapa pula Google tak mampu menerjemahkan kata yang
sangat pasaran itu? Kata saya dalam hati, "Akh, Google, sok suci, Lu."

Ketika saya memasukkan kata "panti pijat tradisional" , maka Google
membalasnya dengan "traditional massage parlour".

Tapi ketika saya memasukkan "monyet kau", maka Google membalasnya
dengan "love monkey". Sementara, ketika saya memasukkan "kau monyet"
maka Google membalasnya dengan "walking monkey".

Akhirnya setelah bosan mengkutak-katik, saya memasukkan kata "taik
kau".
Google membalasnya dengan "are you".

Dan ketika saya memasukkan kata "taik sama kau", Google membalasnya
dengan "you are the same".

Ternyata di samping ilmu menerjemahkannya pun belum tinggi-tinggi
amat, Google Translate punya temperamen tinggi dan suka bertengkar.
Saya tak mau cari perkara dengan Google Translate dan tak mau
mendengar kata-kata lain yang kurang sedap yang dilontarkannya kepada
saya.

Karena itu kutak-katik Google Translate buru-buru saya sudahi :-)

http: //mulaharahap. wordpress. com

Tidak ada komentar: